Keterlambatan Berbuah Literasi:
Cara Kreatif SMK N 1 Kaliwungu Tangani Siswa terlambat
Kaliwungu, 11 Januari 2024 - SMK N 1 Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menerapkan Pembelajaran literasi bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah. Pembelajaran pengganti Hukuman ini berupa kegiatan literasi selama 1 jam pelajaran dibimbing oleh guru bimbingan dan konseling (BK).
Kepala SMK N 1 Kaliwungu, Hery Ridawati, S.Pd, M.Pd, mengatakan bahwa pembelajaran literasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya budaya baca. Selain itu,pembelajaran ini juga diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis.
"Pembelajaran literasi ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan budaya baca di sekolah. Kami berharap, dengan pembelajaran ini, siswa akan lebih disiplin dan menghargai waktu," kata Hery.
Hery menjelaskan, kegiatan literasi yang dilakukan oleh siswa yang terlambat meliputi membaca buku, menulis cerpen, atau membuat puisi. Kegiatan ini dilakukan di bawah bimbingan guru BK.
"Guru BK akan mengarahkan siswa untuk memilih buku yang sesuai dengan minatnya. Siswa juga akan didampingi dalam menulis Artikel, cerpen atau puisi," kata Hery.
Beliau menambahkan, pembelajaran literasi ini sudah diterapkan sejak awal tahun ajaran 2023/2024. Hingga saat ini, Pembelajaran tersebut telah diterapkan kepada puluhan siswa.
"Alhamdulillah, pembelajaran literasi ini cukup efektif. Siswa-siswa menjadi lebih disiplin dan menghargai waktu," kata Hery.
Salah satu siswa SMK N 1 Kaliwungu, Rivan Ardhi Nugroho, mengaku senang dengan pembelajaran literasi ini. Rivan mengatakan, hukuman ini membuatnya lebih menghargai waktu dan meningkatkan keterampilan membaca dan menulisnya.
"Hukuman ini cukup mendidik. Saya jadi lebih menghargai waktu dan lebih sering membaca buku," kata Rivani.